Yohanes, sebagai seorang saksi yang melihat dengan mata kepala sendiri dan yang sangat akrab dengan Yesus, menambahkan banyak seluk beluk dan pengalamannya sendiri yang tidak ditemukan dalam Injil-injil lain.
Injilnya menekankan pribadi dan pekerjaan Yesus dan hanya sedikit menyebutkan tentang mukjizat-mukjizat dan bukti-bukti lahiriah dibandingkan dengan Injil-injil yang lain.
Mukjizat-mukjizat yang dipilihnya (hanya ada 8 saja) disajikan dengan terperinci, tetapi diperlakukan sebagai tanda-tanda yang menunjukkan dan menggambarkan sifat dan tabiat Yesus.
Yesus sendirilah yang selalu merupakan pusat perhatian dan bukan mukjizat-Nya.